BLOG ini aku awali dengan ucapan " Bismillahirrohmaanirrohiim" dengan harapan usaha ini nanti bisa menjadi jalan datangnya rahmad karunia Alloh yang barokah.
Unggas khususnya ayam kampung adalah salah satu hewan ternak yang paling familiar dengan masyarakat pedesaan.Hal ini dikarenakan ayam merupakan hewan ternak yang mudah di biakkan dan modal untuk memulai usaha ini tergolong sangat terjangkau.hanya dengan puluhan ribu saja kita sudah bisa memulai usaha peternakan Ayam kampung.
Saat mengawali beternak saya hanya bermodal 2 ekor ayam kampung jantan dan betina yang di beli dari Ibuku seharga Rp 60.000,-kandangnyapun tidak tergolong istimewa karena hanya terbuat dari beberapa bilah kayu yang aku satukan mengunakan paku paku bekas.Memprihatikan memang kalau dipikir - pikir,tapi dari keprihatinan ini kami berusaha bangkit dan berjalan setelah jatuh bangun dalam berusaha.
Sebenarnya usaha peternakanku ini bukanlah sesuatu yang baru karena diawal tahun 2006 sekitar 8 tahun yang lalu aku sudah pernah menggeluti usaha peternakan ayam kampung.dan sempat memetik hasilnya meskipun tak seindah yang ku bayangkan
. Bermodal uang pesangonku saat pulang kampung setelah 5 tahun berjuang dikampung orang.sikitar 500rb waktu itu aku alokasikan untuk usaha ini dari pengadaan ternak dan persiapan kandang.setelah berbulan bulan aku bangun kandang sendiri sedikit demi sedikit usaha peternakanku pun mulai berkembang dari yang tadinya beberapa ekor saja menjadi ratusan ekor.untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak begitu pepatah mengatakan sebuah istilah yang ingin aku gunakan untuk menggambarkan kondisiku disaat itu baru mencicipi sedikit manisnya tetesan keringatku( harusnya kan asin???) dari usaha ini harga unggas waktu itu anjlok karena adanya isu wabah flu burung.
. Bermodal uang pesangonku saat pulang kampung setelah 5 tahun berjuang dikampung orang.sikitar 500rb waktu itu aku alokasikan untuk usaha ini dari pengadaan ternak dan persiapan kandang.setelah berbulan bulan aku bangun kandang sendiri sedikit demi sedikit usaha peternakanku pun mulai berkembang dari yang tadinya beberapa ekor saja menjadi ratusan ekor.untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak begitu pepatah mengatakan sebuah istilah yang ingin aku gunakan untuk menggambarkan kondisiku disaat itu baru mencicipi sedikit manisnya tetesan keringatku( harusnya kan asin???) dari usaha ini harga unggas waktu itu anjlok karena adanya isu wabah flu burung.
tak ayal lagi usahaku inipun kolep harga jual ternak tak sebanding lagi dengan biaya operasional yang semakin meningkat dengan mahalnya pakan.namun tak patah arang aku terus berusaha dengan segenap daya dan upaya terus berjuang.bahkan saya harus berhutang kepada teman.untuk terus .